Sabtu, 16 September 2017

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas Permintaan dan Penarawan dalam Kehidupan Sehari-hari
Oleh Sekar Kusuma Rani

Elastisitas merupakan salah satu bahasan penting untuk para ahli ekonomi untuk memahami permintaan dan penawaran apabila terjadi perubahan harga, dan pergeseran kurva demand daan supply bila faktor-fakto yang memengaruhi terjadi perubahan. Sebagai contoh, apakah yang akan terjadi atas permintaan suatu barang apabila harga mengalami penurunan sebanyak tiga persen? Sesuai dengan hukum permintaan yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya tentang mekanisme pasar, maka jawabannya adalah “permintaan akan bertambah.”
Besarnya nilai pertambahan tersebut dapat melebihi tiga persen atau bahkan kurang dari tiga persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut sangat responsive terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis.[1] Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak berubah banyak maka dapat dikatakan bahwa permintaan tersebut inelastis.


Dalam postingan sebelumnya juga telah dijelaskan tentang hukum penawaran bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penwaran. Oleh karea itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan mengukur responsive permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.[2]





Dalam gambar (1) kurva permintaan landai dan gambar (2) kurva permintaan curam. Perbedaan dalam kurva permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan walaupun bentuk kurva penawaran adalah sama dan pergerserannya juga bersamaan. Jika diperhatikan dengan seksama maka dapat disimpulkan bahwa:
·         Apabila permintaan agak datar bentuknya (landau), suatu pergeseran kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan cukup besar.
·         Apabila penawaran bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan relatif kecil[3]
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur derajat kepekaan terhadap jumlah barang, jada ata faktor produksi yang diminta, apabila terjadi suatu perubahan dalam harga (baik harga barang itu sendiri maupun harga barang lainnya) atau perubahan pendapatan konsumen.  Oleh karen itu elastisitas permintaan memiliki 3 konsep yaitu: elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan.

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.[4]

Apakah manfaat dari perusahaan menaksir elastisitas permintaan? Sebenarnya sangat bermanfaat, karena perusahaan dapat menjadikannya sebagai landasan atas kebijakan yang akan diambil untuk penjualannya. Apabila diketahui bahwa suatu barang bersifat responsif maka perusahaan dapat menentukan apakah perlu menaikkan prosuksi, atau tidak untuk menaikkan penjualannya.

o   Elastisitas Harga
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Ø  Rumus Perhitungan
Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan aharga. Koefesien elastisitas permintaan dihitun dengan menggunakan rumus:


Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. Dengan pemisalan ini rumus di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefesien elastisitas dari permintaan keatas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp. 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg; dan pada waktu harga Rp. 3000 sekilogram, jumlah berah yang ingin dibeli adalah 15.000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan dan dengan menggantikan nilai-nilai diatas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefesien elastisitas yang diperoleh adalah:

Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu akan terjadi. Nilai yang negatif disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan ke arah yang berbalikan. Penurunan harga menaikan permintaan, manakala kenaikan harga menaikan permintaan. [5]

Ø  Tingkat Elastisitas Permintaan
Ada beberapa tingkatan dalam elastisitas permintaan. Tingkatan tersebut berdasarkan nilai koefesien yang berkisar antara nol dan tak hingga. Ada lima tingkatan elastisitas permintaan, yaitu:
(1)   Tidak Elastis sempurna.
Nilai koefesien dari tingkat ini adalah nol. Artinya sebesar apapun perubahan harga pada barang ini, permintaannya tidak akan berubah. Bentuk kurva permintaannya adalah vertikal sempurna dengan sumbu tegak.

(2)   Elastis Sempurna
Nilai koefesiennya adalah tak hingga. Artinya sebesar apapun perimintaannya berubah, harga pada barang ini tidak berubah. Bentuk kurva permintaannya adalah horizontal sempurna sejajar dengan sumbu datar.
(3)   Elastisitas Uniter
Nilai koefesien dari tingkat ini adalah satu. Artinya persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentasi perubahan jumlah barang yang diminta. Kurvanya permintaannya membentuk sudut 45o dari titik asal.
(4)   Inelastis
Nilai koefesien dari tingkat ini adalah kurang dari satu. Artinya presentase perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada perubahan harganya. Kurva permintaannya adalah curam.
(5)   Elastis
Nilai koedesien dari tingkat ini adalah lebih dari satu. Artinya presentase perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada perubahan harganya. Kurva permintaannya lebih landai.

Ø Faktor penentu Elastisitas Permintaan.
1.      Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
2.      Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3.      Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4.      Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
5.      Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana:
·         Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
·         Harga relative tinggi
·         Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, apabila:
·         Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
·         Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
·         Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan.[6]
o   Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (Ey) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut[7]:

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.[8]

o   Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut[9]:

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Ec) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapid an sebaliknya.[10]


Contoh Kasus:
Dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp. 4000 menjadi Rp. 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut sebaliknya? Yaitu dimisalkan harga naik dari Rp. 3000 menjadi Rp. 4000, oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:


Koefesien yang didapat adalah satu (tanda minus diabaikan) itu berarti kasus diatas termasuk dalam elastisitas uniter.

Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur derajat kepekaan atau tanggapan jumlag barang, jasa atau faktor produksi yang ditawarkan apabila harganya berubah. Dengan begitu elastisitas penawaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk tujuan perhitungan rumus di atas perlu diubah menjadi:

dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB  jumlah barang bary yang ditawarkan, QA adalah  jumlah penawaran asal, PB adalah tingkat harga yang baru dan PA tingkat harga yang asal.

Ø  Tingkat elastisitas penawaran:

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi. Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik nol. kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.

Ø  Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran:
Terdapat dua faktor yang dapat dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis[11]
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barangyang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1.      The immediate Run/ Momentary Period/ Market Period suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2.      The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3.      The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[12]
Kesimpulan
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan terhadap permintaan atau penawaran, namun pada setiap barang akan berbeda pengaruhnya. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada juga yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.




[1] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 103
[2] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 117

[3] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 104

[4] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 36
[5] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 106-107
[6] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 40
[7] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 116
[8] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 42
[9] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 116

[10] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 41
[11] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 119
[12] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Critical Review 'Pasar Tenaga Kerja'

Di buku pertama pada bab 3 tentang Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapat dalam Repelita III yang ditulis oleh Soelistyo, Sudarso...