Oleh Sekar Kusuma Rani
Elastisitas merupakan salah satu bahasan penting untuk
para ahli ekonomi untuk memahami permintaan dan penawaran apabila terjadi perubahan
harga, dan pergeseran kurva demand daan
supply bila faktor-fakto yang
memengaruhi terjadi perubahan. Sebagai contoh, apakah yang akan terjadi atas
permintaan suatu barang apabila harga mengalami penurunan sebanyak tiga persen?
Sesuai dengan hukum permintaan yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya tentang mekanisme pasar, maka jawabannya
adalah “permintaan akan bertambah.”
Besarnya nilai pertambahan tersebut dapat melebihi
tiga persen atau bahkan kurang dari tiga persen. Apabila perubahan harga yang
kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka
dikatakan bahwa permintaan barang tersebut sangat responsive terhadap perubahan
harga, atau permintaannya adalah elastis.[1] Sebaliknya,
apabila perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak berubah banyak
maka dapat dikatakan bahwa permintaan tersebut inelastis.
Dalam postingan sebelumnya juga telah dijelaskan tentang hukum penawaran bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penwaran. Oleh karea itu konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan mengukur responsive permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.[2]
·
Apabila permintaan
agak datar bentuknya (landau), suatu pergeseran kurva penawaran akan
menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang
diperjualbelikan cukup besar.
·
Apabila penawaran
bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas kurva penawaran
akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah yang
diperjualbelikan relatif kecil[3]
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan terhadap jumlah barang, jada ata faktor produksi yang diminta,
apabila terjadi suatu perubahan dalam harga (baik harga barang itu sendiri
maupun harga barang lainnya) atau perubahan pendapatan konsumen. Oleh karen itu elastisitas permintaan memiliki
3 konsep yaitu: elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas
pendapatan.
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan
atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata
lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hukum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.[4]
Apakah manfaat dari perusahaan menaksir elastisitas
permintaan? Sebenarnya sangat bermanfaat, karena perusahaan dapat menjadikannya
sebagai landasan atas kebijakan yang akan diambil untuk penjualannya. Apabila diketahui
bahwa suatu barang bersifat responsif maka perusahaan dapat menentukan apakah
perlu menaikkan prosuksi, atau tidak untuk menaikkan penjualannya.
o Elastisitas Harga
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih
kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara
persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga
disebut koefisien elastisitas permintaan.
Ø Rumus Perhitungan
Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka
penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang
diminta apabila dibandingkan dengan perubahan aharga. Koefesien elastisitas
permintaan dihitun dengan menggunakan rumus:
Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. Dengan pemisalan ini rumus di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:

Contoh Kasus:
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefesien
elastisitas dari permintaan keatas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras
adalah Rp. 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah
10.000 kg; dan pada waktu harga Rp. 3000 sekilogram, jumlah berah yang ingin
dibeli adalah 15.000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan dan
dengan menggantikan nilai-nilai diatas dalam rumus tersebut, dapatlah
elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefesien elastisitas yang
diperoleh adalah:
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini
merupakan keadaan yang selalu akan terjadi. Nilai yang negatif disebabkan
karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan ke arah yang
berbalikan. Penurunan harga menaikan permintaan, manakala kenaikan harga
menaikan permintaan. [5]
Ø Tingkat Elastisitas Permintaan
Ada beberapa tingkatan dalam elastisitas permintaan. Tingkatan
tersebut berdasarkan nilai koefesien yang berkisar antara nol dan tak hingga. Ada
lima tingkatan elastisitas permintaan, yaitu:
(1)
Tidak Elastis
sempurna.
Nilai
koefesien dari tingkat ini adalah nol. Artinya sebesar apapun perubahan harga
pada barang ini, permintaannya tidak akan berubah. Bentuk kurva permintaannya
adalah vertikal sempurna dengan sumbu tegak.
(2)
Elastis Sempurna
Nilai
koefesiennya adalah tak hingga. Artinya sebesar apapun perimintaannya berubah,
harga pada barang ini tidak berubah. Bentuk kurva permintaannya adalah horizontal
sempurna sejajar dengan sumbu datar.
(3)
Elastisitas Uniter
Nilai
koefesien dari tingkat ini adalah satu. Artinya persentase perubahan harga sama
besarnya dengan persentasi perubahan jumlah barang yang diminta. Kurvanya permintaannya
membentuk sudut 45o dari titik asal.
(4)
Inelastis
Nilai
koefesien dari tingkat ini adalah kurang dari satu. Artinya presentase
perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada perubahan
harganya. Kurva permintaannya adalah curam.
(5)
Elastis
Nilai
koedesien dari tingkat ini adalah lebih dari satu. Artinya presentase perubahan
kenaikan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada perubahan harganya. Kurva
permintaannya lebih landai.
Ø Faktor penentu Elastisitas Permintaan.
1.
Tersedia atau
tidaknya barang pengganti dipasar
2.
Jumlah pengguna
atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3.
Jenis barang dan
pola preferensi konsumen
4.
Priode waktu yang
tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu
penggunaan barang tersebut
5.
Kemampuan relatif
anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas
akan besar bilamana:
·
Terdapat banyak
barang subtitusi yang baik
·
Harga relative
tinggi
·
Ada banyak
kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas
umumnya akan kecil, apabila:
·
Benda tersebut
digunakan dengan kombinasi benda lain
·
Barang yang
bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
·
Untuk barang
tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut
sangat dibutuhkan.[6]
o Elastisitas
Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan
pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau
secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (Ey)
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut[7]:
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang
berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas
tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat
berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap
barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.[8]
o Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap
harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan
ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan
permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya
digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat
dihitung berdasarkan pada rumus berikut[9]:
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan
pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Ec) adalah
merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan
persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y)
bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas
silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi
(pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan
harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging
sapid an sebaliknya.[10]
Contoh Kasus:
Dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp.
4000 menjadi Rp. 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg
menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut
sebaliknya? Yaitu dimisalkan harga naik dari Rp. 3000 menjadi Rp. 4000,
oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? kalau
perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas
beras adalah:
Koefesien yang didapat adalah satu (tanda minus diabaikan) itu
berarti kasus diatas termasuk dalam elastisitas uniter.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas
penawaran mengukur derajat kepekaan atau tanggapan jumlag barang, jasa atau
faktor produksi yang ditawarkan apabila harganya berubah. Dengan begitu elastisitas
penawaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Untuk
tujuan perhitungan rumus di atas perlu diubah menjadi:
dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB
jumlah barang bary yang
ditawarkan, QA adalah jumlah penawaran
asal, PB adalah tingkat harga yang baru dan PA tingkat
harga yang asal.
Ø Tingkat elastisitas penawaran:
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan
dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas:
elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis
sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua
barangnya pada satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu
tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya
walaupun harga bertambah timggi. Kurva penawaran yang tidak elastis,
elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut
bermula dari titik nol. kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan
harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva
penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif
besar terhadap penawaran.
Ø Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran:
Terdapat dua faktor yang dapat dikatakan sangat
penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari
perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis[11]
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu,
apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi
produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barangyang akan ditawarkan dengan
perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1.
The immediate Run/ Momentary Period/ Market Period
suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat
dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva
penawarannya in elastis sempurna.
2.
The short run, adalah
suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi
barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk
pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat
dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3.
The long run, adalah
suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam
pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan
perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[12]
Kesimpulan
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan terhadap
permintaan atau penawaran, namun pada setiap barang akan berbeda pengaruhnya. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada juga yang pertubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan
akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
[1] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 103
[2] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 117
[3] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 104
[5] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 106-107
[7]
Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 116
[9] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 116
[11] Sadono Sukirno, Mikroekonomi
Teori Pengantar Edisi Ketiga,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hal. 119
Tidak ada komentar:
Posting Komentar